Kebanyakan permasalah yang dihadapi oleh para mahasiswa/mahasiswi yang jauh dari kampung halamannya ialah mengatur pengeluaran bulanan. Mereka disebut sebagai "anak kosan". Hanya sebagian kecil dari anak kosan yang bisa mengatur pengeluaran bulanan mereka dengan bijak. Kesulitan dalam mengatur pengeluaran disebabkan ketidakmampuan dalam memprioritaskan kebutuhan primer (utama) dan gaya hidup hedonisme (menghamburkan uang dengan jalan-jalan dan makan-makan). Akan lebih sulit apabila anak kosan tersebut jauh dari orang tuanya atau misalnya berada di pulau dan negara yang berbeda dengan orang tua mereka. Mereka akan kesulitan hidup di tanah perantauan apabila mengatur keuangan saja tidak benar. Berikut ialah tips menghemat uang bulanan untuk anak kosan yang berada di tanah perantauan/jauh dengan orang tua mereka:
1. Hitung Pemasukan dan Pengeluaran
Ini merupakan metode dasar dan banyak dipakai bukan hanya anak kosan tetapi juga ibu rumah tangga dan lain sebagainya. Menghitung pengeluaran dan pemasukan sangat penting untuk mengetahui jumlah uang yang ada/tersisa, mengetahui seberapa banyak uang yang kita habiskan dan benda apa saja yang banyak menghabiskan uang tersebut. Banyak dari anak kosan yang malas dalam menghitung pemasukan dan pengeluaran mereka disebabkan kemalasan, maka dari itu anda bisa menggunakan applikasi di gadget seperti Money Lover Expense Manager, Uang ku (Expense Trakcer) dan sebagainya yang tersedia di Android.
2. Prioritaskan Kebutuhan
Sangat penting untuk memprioritaskan kebutuhan bulanan seperti makanan, kosmetik, pakaian, aksesoris dan lain-lain. Pertama anda harus mengetahui kebutuhan primer pada diri anda sendiri, karena kebutuhan primer sangat bervariasi dan tidaklah sama antara satu anak kosan dan anak kosan lainnya. Contohnya untuk anak tehnik kebutuhan akan membeli peralatan komputer atau software lebih penting dari pada pakaian, kebutuhan primer anak bisnis ialah membeli peralatan untuk usaha mereka lebih penting dari pada yang lain. Selain itu anda juga harus melihat prioritas dari suatu barang seperti jika anda membeli sepatu atau baju manakah yang lebih dahulu di beli dari kedua barang tersebut, maka anda harus membeli barang yang benar-benar anda butuhkan apakah sepatu atau baju anda yang telah usang/rusak.
3. Hemat
Antara sikap pelit dan hemat hampir terlihat sama, tapi sebenarnya berbeda. Hemat ialah sebuah sikap seseorang yang memperhitungkan pengeluaraanya agar bisa mencukupi kebutuhannya/orang lain pada masa sekarang dan masa depan. Pelit ialah sifat kikir yang enggan mengluarkan dana/uang untuk kebutuhannya/orang lain sehingga kebanyakan sifat pelit banyak yang menjadi parasit (menumpang) di kehidupan orang lain. Menghemat merupakan salah satu usaha untuk mengendalikan diri dari nafsu belanja. Tetapi dalam berhemat tidak boleh sampai berlebihan. Contohnya jika anda pergi ke supermarket dan membutuhkan minuman, anda bisa membeli air putih yang botolan dari pada membeli minuman seperti teh, soda, atau yang lainnya. Selain air putih baik untuk kesehatan juga harganya yg relatif murah dari minuman lainnya. Akan tetapi dalam menghemat, anda juga harus sadar kebutuhan akan kesehatan menjadi prioritas utama seperti membeli sarapan bisa di ganti dengan membuat sarapan dengan membuat roti bakar atau yang lainnya.
4. Hidup Sederhana
Dijaman yang serba modern dan stylish sekarang ini, sangat sulit untuk hidup sederhana dikarnakan tuntutan perkembangan zaman. Tapi, alangkah baiknya jika anda tetap berpenampilan sederhana dan sesuai dengan kantong (financial) anda. Carilah gaya yang cocok dengan kepribadian anda yaitu gaya yang sesuai dengan kondisi keuangan anda, menarik dan bisa dipadu-padankan. Dengan bergaya sederhana maka anda juga telah melindungi diri anda dari tindakan kriminal seperti pencopetan, penjambretan dan lain-lain.
5. Bersedekah
Anda mungkin berfikir bahwa tips yang kelima tidak ada kaitannya untuk berhemat atau mungkin juga bersedekah malah membuat keuangan anda tambah menipis. Jangan salah sangka, bersedekah membuat keuangan anda menjadi berlipat ganda. Hal ini sudah banyak dibuktikan contohnya ialah seseorang yang saya kenal yang gemar bersedekah, walaupun penghasilannya berkecukupan tetapi ia mampu menghidupi keluarganya serta menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi. Bersedekahlah kepada yang membutuhkan seperti kepada fakir miskin, anak yatim/piatu, dan lain-lain. Contoh bersedekah yang lainnya ialah dengan membeli produk pedagang tradisional/warung/kaki lima/pedagang yang penjualnya masih kanak-kanak maupun yang sudah manula. Membeli barang dari pedangang tersebut bisa membantu perekonomian keluarga mereka serta membuat mereka mandiri dari keadaan meminta-minta.
6. Memasak
Tips ini tidak terlalu wajib karena tidak setiap anak kosan bisa memasak/mempunyai dapur/mempunyai waktu yang cukup untuk memasak. Tetapi apabila anda sanggup dan bisa untuk memasak makanan untuk sehari-hari, itu akan sangat menghemat pengeluaran anda. Sebagai contoh, saya suka memasak dikarnakan hobby dan perut saya sensitive terhadap makanan pinggir jalan. Jadi saya mulai memasak di waktu-waktu luang dengan membuat menu sederhana seperti telur dadar, kemudian terong sambal, tumis udang dan lain-lain.
7. Berwirausaha/kerja sampingan
Banyak dari anak kosan yang mempunyai usaha kecil-kecilan seperti jualan baju online , katringan atau usaha web/applikasi. Jika anda mempunyai mental tidak kenal lelah maka wajib untuk memulai sebuah usaha. Selain mendapatkan penghasilan tambahan usaha juga membuat anak kosan lebih mandiri dan banyak mendapatkan relasi . Atau, jika anda tidak punyak minat/bakat berwirausaha maka bisa juga mencoba mencari perkerjaan sampingan yang cocok di bidang anda seperti manulis artikel, penjaga warnet dan lain sebagainya.